Bantu Muslim Pedalaman, DD Sulsel Mengirim Dai ke Pedalaman

Sebagai salah satu negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, dakwah adalah hal penting yang harus ada di Indonesia. Sayangnya, tidak semua dakwah bisa berjalan dengan lancar. Apalagi kalau harus dilakukan di daerah pedalaman atau wilayah terpencil yang aksesnya cukup sulit.

Masyarakat di pedalaman yang memiliki akses yang terbatas. Padahal, masyarakat pedalaman pun membutuhkan sosok dai untuk menjadi panutan sekaligus pembimbing mereka. Sehubungan dengan itu, Dompet Dhuafa Sulsel kembali menjalankan program dai pedalaman meski di tengah situasi pandemi yang belum berakhir ini.

Ramadan ini, program Dai Pedalaman DD Sulsel menyasar 4 daerah yaitu Maros, Sinjai, Sinjai, dan Bone.Di Sinjai, yang bertempat di kampung Parangluarakia, Dusun Idaman Desa Arabika, Kecamatan Sinjai Barat, sangat aktif dalam berkegiatan. Bukan hanya menjadi imam shalat sebagai kegiatan utama, namun juga dakwah dalam bentuk ceramah, taklim untuk kalangan dewasa, beserta kegiatan remaja mesjid.

Pada kegiatan remaja mesjid, Andi Kemal Febriansya, sebagai dai utusan Dompet Dhuafa SulSel, memberikan kegiatan extrakurikuler kepada remaja mesjid. Kegiatan-kegiatan itu, berupa kegiatan pengajian rutin milenial, olahraga panahan setiap pekan, juga kegiatan tadabur alam, dengan mengunjungi tempat-tempat wisata lokal d Sinjai, sambil mengajak remaja mesjid untuk kajian ringan di tempat wisata.

Kegiatan tadabur budaya yang bertajuk Jelajah Ramadan diikuti oleh remaja mesjid dengan sangat antusias. Bagaimana tidak, anak-anak remaja bukan hanya dibawa untuk mentadabburi alam, namun juga diberikan kajian keagamaan

Berbagai kegiatan untuk mengaktifkan remaja mesjid, dan menarik minat remaja untuk aktif, terus dilakukan oleh Andi Kemal. Sebagai dai utusan Dompet Dhuafa Sul Sel ke pelosok, Andi Kemal berharap, kebangkitan remaja mesjid menjadi awal yang bagus untuk mendekatkan edukasi-edukasi keagamaan dengan lebih baik lag.

Leave a comment

× Klik untuk bertanya