Category Archive Kegiatan Dompet Dhuafa Sulsel

ByDompet Dhuafa Sulsel

Dompet Dhuafa Sulsel Gelar Kajian Akbar Bersama Mahasiswa UIN Alauddin Makassar

Ustadz Pranggono menyampaikan materi kajian terkait Pemuda dan Al-Qur’an di Kampus UIN Alauddin kota Makassar (18/12/2018).

Gowa – Dompet Dhuafa (DD) Sulsel bekerjasama dengan Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Al-Jami’ Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar menggelar Kajian Akbar Muhasabah Akhir Tahun di Aula Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Alauddin, kabupaten Gowa (18/12/2018).

Kegiatan ini diikuti oleh ratusan peserta yang berasal dari pengurus LDK, anggota dan mahasiswa UIN Alauddin kota Makassar.  Kajian bertema “Pemuda dan Al-Qur’an” ini mendatangkan Ustadz Ahmad Pranggono sebagai pemateri. Acara dibuka langsung oleh Pembina Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) LDK Al-Jami’, Ustadz Ahmad Abdi Amsir yang dilanjutkan dengan penyampaian kajian oleh pemateri.

Ustadz Pranggono selaku pemateri menyampaikan pentingnya peran pemuda dalam membaca, mempelajari, menghafalkan serta mengamalkan Al-Qur’an. Beliau memberikan contoh sosok pemuda yang mengawal dakwah dan membumikan islam melalui kitab suci Al-Qur’an seperti  Rasulullah dan para sahabat.

“Al-Qur’an mengisahkan kisah-kisah heroik melalui nabi Muhammad SAW dan para sahabat dengan dakwah yang mereka lakukan sejak usia muda. Salah satunya adalah kisah pemuda Ashabul Kahfi yang kemudian dimasukkan dalam salah satu surah Al-Qur’an, surah Al-Kahf” Ungkap Ustadz Pranggono.

Selain itu, ia juga mengungkapkan bagaimana sosok pemuda harus memiliki semangat dalam menyampaikan pesan-pesan dakwah, khususnya bagi mahasiswa anggota LDK. Ia mengingatkan peran pemuda khususnya mahasiswa dalam mengembalikan peradaban dan kejayaan ajaran islam melalui Al-Qur’an.

“Kalau kita mau menjadi pemuda yang luar biasa, maka perjuangan kita juga harus luar biasa. Saatnya pemuda mengembalikan peradaban dan kejayaan islam di mata dunia.” Ungkapnya.

Pada sesi tanya jawab, Ustadz Pranggono menekankan bagaimana pemuda menjaga hafalan Al-Qur’an dengan cara meningkatkan ketaatan dan menjauhi kemaksiatan.

“Iman bertambah karena ketaatan dan berkurang karena kemaksiatan. Maka dari itu, jauhilah kegiatan-kegiatan yang mengarahkan kita kepada kemaksiatan” Ungkap beliau.

Sementara itu, diakhir sesi pembina LDK Al-Jami’ Ustadz Ahmad Zaky Malik memperkenalkan LDF Al-Jami’ sebagai satu-satunya lembaga kerohanian yang ada di Kampus UIN Alauddin Makassar.

“LDK Al-Jami’ adalah satu-satunya lembaga kerohanian di Kampus UIN Alauddin Makassar dan telah membuka empat Lembaga Dakwah Fakultas (LDF) sebagai lembaga dakwah dibawah naungan LDK” Ungkap Ustadz Zaki.

Kegiatan kemudian ditutup dengan Launching LDF Al-Ahkam, sebagai LDF baru di Fakultas Syariah dan Hukum. LDF ini merupakan lembaga dakwah baru dibawah naungan LDK Al-Jami’. (Ummi/DDSS)

ByDompet Dhuafa Sulsel

Salurkan Zakat Karyawan, PT PLN (Persero) Area Makassar Selatan Gandeng Dompet Dhuafa Sulsel

MAKASSAR – PT PLN (Persero) Area Makassar Selatan menyalurkan zakat karyawan kepada Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZ) Dompet Dhuafa Sulsel, Jumat (16/12/2016). Penyerahan Zakat berlangsung secara simbolis dalam acara Maulid Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasallam oleh Manager Area PLN Makassar Selatan, Khairullah didampingi Manager Lazis PLN Sulselrabar,  H. Hasyim kepada Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Sulsel, Andriansyah.

PT PLN  (Persero) Area Makassar Selatan semakin menunjukkan komitmennya dalam berzakat. Dengan mengambil zakat dari gaji karyawannya untuk dikumpulkan melalui Lazis PLN. Zakat tersebut nantinya digunakan untuk program-program sosial maupun pemberdayaan. Hal itulah yang dilakukan PLN melalui Lazis PLN dalam membangun kerjasama dengan Dompet Dhuafa Sulsel sebagai mitra untuk menyalurkan dana zakat tersebut.

“Keberadaan secara Corporate tidak terlepas dari kegiatan sosial salah satunya melalui Berzakat. Zakat yang dihimpun tentunya untuk membantu kaum dhuafa. Ada orang lain di luar sana dan perlu untuk dibantu, maka itu sebagai bentuk kepedulian kita terhadap sesama” ujar Manager Area PLN Makassar Selatan, Khairullah.

Menurut Khairullah, sebagai bentuk kepedulian kita kepada sesama tentunya mengajak kepada seluruh karyawan yang Muslim untuk mengeluarkan zakat dari penghasilannya.

Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa, Andriansyah mengucapkaan terima kasih kepada PT PLN Area Makassar Selatan yang telah mengajak kami bersinergi dan mempercayakan penyaluran zakatnya melalui Dompet Dhuafa.

“Kami berterima kasih, semoga kami dapat melaksanakan amanah ini dengan baik, menyalurkan zakat secara tepat sasaran,” kata Andriansyah.

‎Dana zakat karyawan PT PLN (Persero) yang dikumpulkan melalui Lazis PLN Sulselrabar kemudian disalurkan melalui Dompet Dhuafa Sulsel untuk menjalankan program-program yang bisa meningkatkan kesejahteraan umat.

“Dengan uang zakat ini, Kami meminta kerjasama kepada Dompet Dhuafa yang sudah expert dalam hal menyalurkan zakat. Dalam hal ini Dompet Dhuafa Sulsel dan PLN bisa bersinergi dalam meningkatkan kesejahteraan umat”, Ujar H. Hasyim selaku Manager Lazis PLN Sulselrabar.

Dana zakat yang disalurkan ini berasal dari zakat  karyawan PLN yang beragama Islam yang ada di Makassar, kemudian disalurkan melalui Dompet Dhuafa Sulsel dengan total dana zakat Rp 138 Juta  dengan rincian program yang terdiri dari Program Khitan Massal sebanyak Rp 68 juta, Program Ekonomi Sosial Trust Fund (STF) sebanyak Rp 30 juta, Program Dakwah FHQ sebanyak Rp 20 Juta, Program Bantuan Bencana Gempa Aceh sebanyak Rp 10 Juta, dan Program Bantuan untuk Muslim Rohingya sebanyak Rp 10 Juta.

H. Hasyim berharap kerja sama dengan Dompet Dhuafa dapat mengoptimalkan dana zakat agar tersalurkan dengan cepat dan tepat sasaran. Sehingga, manfaatnya dari dana zakat dapat dirasakan oleh kaum dhuafa.

Andriansyah juga berharap, perusahaan lain pun ikut termotivasi dan sadar akan pentingnya zakat. Karena zakat pada zaman ini tidaklah sulit. Sekarang, berzakat di Dompet Dhuafa sangat mudah dan semudah memberi like. (Syarif/DDSS)

ByDompet Dhuafa Sulsel

HUMANESIA

Karena Mereka Keluarga Kita

Bagaimana jika ada yang bertanya, “Apakah Anda manusia?” Pertanyaan itu terdengar aneh, namun ada benarnya dipertanyakan. Secara fisik manusia tetaplah manusia. Tetapi, terkait moral, manusia dapat mengubah sifat dasarnya yang terkadang menjadi tak “manusiawi” lagi.

Kini, mudah menemukan video seorang anak kecil terluka dan menangis menderu-deru dalam dekapan debu. Tak sedikit juga darah segar bercucuran melengkapi tangisnya. Ia adalah korban perang. Dalam penantian damai yang tak kunjung datang, hingga dunia pun meradang. Namun perang masih tak terhalang. Bisakah dunia menyebutnya ini ulah manusia?

Beginilah dunia kita. Saat kabar seorang selebritis Hollywood membeli shofa berbanderol hampir satu milyar rupiah menjadi sorotan. Tetapi, masih di bumi yang sama, khsusunya di negeri kita tercinta, lebih dari 19 juta jiwa masih menderita kelaparan (data FAO Indonesia, 2015). Jika 83,7 juta pengguna internet di Indonesia dapat saling terkoneksi dan mengenal. Maka ada segolongan yang tercatat lebih dari 19 juta jiwa yang tak mereka kenal, tengah kelaparan.

Lapar membuat kita memilah-milih menu apa yang ingin dimakan. Bahkan tak jarang harus memilih restoran atau tempat makan untuk menghilangkan rasalapar kita. Foto menu makanan mewah hampir setiap saat berseliweran di sosial media. Namun, itu semua bertolak-belakang dengan segolongan yang lebih dari 19 juta jiwa tadi. Jangankan mengunggah foto ke sosial media, untuk dapat makan teratur dengan satu menu saja membutuhkan perjuangan besar. Karena lapar memaksa mereka menyantap apapun yang ada untuk dimakan.

Tak ada yang salah dengan diri kita, yang salah jika kita tak lagi memiliki ruang untuk berbuat kebaikan. Jangan sampai ilusi membelai waktu kita berbuat kebaikan dan perlahan mencetak manusia-manusia yang dihampiri pertanyaan, “Apakah Anda manusia?” Karena waktu yang terbuang dengan menunda kebaikan akan menciptakan jarak dari kebaikan itu sendiri.

Dunia ini kita huni bersama. Mengapa tak menjadikannya “rumah” yang nyaman untuk semua? Jika dengan berbuat baik, lebih banyak kebahagiaan. Mengapa kita tak menjaga perbuatan baik kita? Mungkin karena kita masih anggap mereka orang lain, yang sejatinya adalah saling bersaudara. Jangan biarkan saudara sesama terus merana. Bahkan harus merana atas nama makan dan lapan. Mari perluas bentangan kebaikan kita, dan inilah saatnya untuk mendekat ke mereka. Karena mereka keluarga kita.

Salam #Humanesia

sumber: Dompet Dhuafa

ByDompet Dhuafa Sulsel

#MembentangKebaikan bersama Dompet Dhuafa

Alhamdulillah,

Dompet Dhuafa telah memasuki usia yang ke 23 tahun. Usia yang tidak pendek dalam perjalanan sebuah organisasi. Namun juga usia yang belum terlalu panjang dalam memberikan kontribusi bagi lingkungan sekitarnya. Sepanjang 23 tahun ini Dompet Dhuafa terus berusaha menjalankan peran untuk mentransformasi nilai – nilai kebaikan berlandaskan ZISWAF sekaligus berkontribusi menyelesaikan persoalan – persoalan sosial kemanusiaan yang terjadi di seluruh belahan negeri dan dunia.

Berlandaskan pada empat pilar utama yakni Ekonomi, Pendidikan, Kesehatan dan Sosial Dakwah berbagai program terus dilakukan. Hingga tahun 2015 tercatat lebih kurang 11 juta penerima manfaat baik di dalam maupun luar negeri. Kesadaran untuk menumbuhkan semangat berbagi melalui ZISWAF dan donasi lainnya juga terus digencarkan melalui berbagai sarana komunikasi. Partisipasi masyarakat untuk terlibat dalam kerja – kerja bersama lembaga juga difasilitasi melalui penguatan gerakan kerelawanan. Sementara kemitraan baik dengan pemerintah maupun sektor private dikelola untuk menguatkan kontribusi lembaga. Semua diorkestra guna menuju visi besar lembaga mewujudkan masyarakat yang berkeadilan.

Tahun ini, Dompet Dhuafa telah menentukan tema lembaga, yaitu Membentang Kebaikan dengan filosofi logo sebagai berikut :

FA LOGO MEMBENTANG KEBAIKAN

Logo Membentang Kebaikan

  • Gagasan yang mendasar pada penciptaan logo ini adalah kebaikan yang dilakukan bersama-sama  mengacu pada kata “membentang”.
  • Kata bentang itu sendiri bersifat holistik maka ketika dipadankan dengan kata kebaikan maka gambaran atau ilustrasi logo yang relevan adalah yang memiliki struktur yang membentuk horison.
  • Dari gagasan dasar dan atas pola visual yang muncul dari dua kata yang sudah cukup kuat, maka tanda atau ciri visual yang mampu mewakilinya, adalah dua sosok yang berangkulan dan membentangkan tangan sebagai simbolisasi dari kata bentang.
  • Dari kombinasi tersebut terbentuk senyum yang menandakan respon paling sederhana terhadap bentuk-bentuk kebaikan.
  • Warna yang digunakan mengacu kepada warna corporate Dompet Dhuafa

Jadi, di manapun anda berada, mari #MembentangKebaikan bersama Dompet Dhuafa 🙂

ByDompet Dhuafa Sulsel

Sahabat Ramadhan Siap Bergerak di Bulan Ramadhan

Rasa gembira akan kehadiran bulan Ramadhan adalah bentuk keimanan seorang muslim. Dan dari rasa gembira itu membuat Allah Ta’ala mengharamkan api neraka untuk menyentuh jasadnya. Di Bulan Ramadhan nanti, Dompet Dhuafa Sulsel akan melaksanakan beragam program demi masyarakat Sulawesi Selatan.

Untuk menyambut Ramadhan, Dompet Dhuafa Sulsel mempersiapkan diri dari beragam lini. Salah satunya pembekalan kepada 32 remaja sebagai Sahabat Ramadhan Sulawesi Selatan yang siap bergerak di Bulan Ramadhan nanti.  Pelatihan ini bertujuan untuk memberi pemahaman seputar Fiqh Ziswaf (Zakat, Infaq, Sedekah, dan Wakaf) dan pelatihan pengembangan diri untuk menjadi seorang fundraiser yang baik.

Pelatihan Sahabat Ramadhan 1437 H/ 2016 M berlangsung selama tiga hari, 20 -22 Mei 2016 di Hotel Avira. Tahun ini, tema pelatihan Sahabat Ramadhan adalah : “Zakatnesia Berkah Untuk Sulawesi Selatan”.

Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Sulsel memberikan pengarahan kepada Sahabat Ramadhan

Hari pertama, 20 Mei 2016, setelah materi tentang Dompet Dhuafa Sulsel, dilanjutkan dengan pemahaman Fiqh Ziswaf oleh Dr Halim Talli, M.Ag., S.Ag. Beliau adalah Wakil Dekan I Fak Syariah & hukum UIN Alauddin. Di Sore hari, peserta diberikan motivasi oleh Misriade Mise, trainer Astra.
“Passion adalah hasrat, antusiasme, dan keinginan yang tulus untuk melakukan suatu hal” ungkap Bapak Misriade Mise.

Motivasi oleh Bapak Misriadi Mise

Pada penghujung acara, Tim Fundrising Dompet Dhuafa Sulsel memberikan pedoman Sahabat Ramadhan. “ Apapun kondisinya seorang Fundriser harus selalu tersenyum, bukankah senyum adalah ibadah” Ungkap manager Fundrising, Ibu Efitrianty Nur.

Hari kedua, 21 Mei 2016, hari Sabtu, peserta sudah ramai dengan seragam batik. Hari ini akan dikupas tuntas tentang Holistic Character, Communication Skils, Selling Techniques, serta peran  frontliner oleh Bapak Munawar Azis, Best Practice Indonesia.

Keseruan peserta dalam materi yang dibawakan oleh Bapak Munawar Azis, Best Practice Indonesia

Di bulan Ramadhan nanti, Sahabat Ramadhan akan bergerak sebagai perpanjangan tangan dari pihak Donatur kepada Tim DD Sulsel yang kemudian disalurkan kepada calon penerima manfaat. Sahabat Ramadhan akan bertindak sebagai telemarketer, canvasser, ataupun event organizer.  Mereka juga akan tersebar di setiap booth atau counter yang terdapat di kota Makassar.

“Harapannya, semoga pelatihan ini akan membentuk fundriser yang amanah, tangguh dan berkualitas. Dan mereka adalah pionir terdepan untuk penghimpunan Ziswaf untuk Ramadhan tahun ini.” Harapan dari Bapak Andriansyah selaku Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Sulawesi Selatan.

Teori tanpa praktek tidak akan memberikan hasil. Hari ketiga dari pelatihan ini peserta akan mempraktekkan segala materi yang sudah diberikan. Pantai Losari mejadi target untuk tempat praktek Sahabat Ramadhan. Melalui pelatihan Sahabat Ramadhan ini, Semangat berbagi untuk sesama dipupuk demi meraih keberkahan di bulan Ramadhan ( Nur Al Marwah Asrul).

Sahabat Ramadhan bersama Dompet Dhuafa Sulawesi Selatan

Sahabat Ramadhan bersama Dompet Dhuafa Sulawesi Selatan

ByDompet Dhuafa Sulsel

Dompet Dhuafa Sulsel Terus Berbenah Diri demi Kepentingan Masyarakat Sulawesi Selatan

Dompet Dhuafa terus berbenah diri untuk berkembang secara lembaga dan kelembagaan. Hal ini dibuktikan dengan diadakannya Training Institutional Building selama 3 hari dari tanggal 14-16 April 2016, di Amaris Hotel Hertasning, Makassar.  Pelatihan ini diikuti oleh 30 peserta yang terdiri  amil Dompet Dhuafa Sulsel, tim Cordofa, Manajemen Wilayah Etos, LKC Sulsel, serta pendamping Program SMT dan KPMS MM Makassar.

Training ini bertujuan untuk menyatukan persepsi dan ideologi dari semua amil yang ada di lembaga ini, tentu saja dilandasi dengan mempelajari sejarah dan ketentuan-ketentuan yang ada di Dompet Dhuafa. Dengan mengetahui dan memahami sejarah dan semua hal tentang Dompet Dhuafa, diharapkan dapat mensinergikan semua aspek yang ada dalam diri masing masing amil demi kemajuan Dompet Dhuafa, yang selama ini kita ketahui adalah sebagai pioneer lembaga amil zakat di Indonesia.

Semangat juang juga menjadi sasaran untuk lebih ditingkatkan lagi, dengan mengetahui bagaimana dulu pendiri Dompet Dhuafa berjuang mati-matian untuk kepentingan umat melalui Dompet Dhuafa. Dompet Dhuafa  sebagai penerima mandat dari para muzakki harus mempunyai sikap dan sifat Megalomania.

Untuk mengakomodasi dan mewujudkan semua hal diatas maka didatangkanlah Bapak Erie Sudewo. Beliau adalah pendiri dan pimpinan DD dari 1993 sampai dengan 2003. Dari beliau dapat digali perjuangan nyata awal berdirinya DD. Beliau juga akan menyampaikan banyak hal mengenai lembaga dan kelembagaan DD. Bapak Eri Sudewo juga mengupas tuntas tentang karakter.

“Pendidikan karakter adalah sepanjang usia yang telah kita lalui. Jika waktu itu telah berlalu, sekaranglah saatnya. Jika tidak, maka di esok haripun karakter akan berlalu. Padahal siapa bisa jamin, masihkah esok menyapa?” Ungkap Bapak Erie.

20160413203855

Institutional Building bersama Dompet Dhuafa Sulsel

Pelatihan ini sangat berguna bagi kemajuan Dompet Dhuafa, agar Dompet Dhuafa bisa terus maju dan berkembang dan melahirkan program-program yang dahsyat dan menjadi master piece seperti awal-awal didirikannya Dompet Dhuafa.

“Pelatihan-pelatihan ini diwajibkan kepada seluruh komponen dalam Dompet Dhuafa Sulsel, dengan materi pembentukan karakter, dan pemahaman tentang managing program, InsyaAllah Dompet Dhuafa Sulsel akan berkembang, agar semakin banyak yang bisa kami lakukan, semakin banyak penerima manfaat yang kami bantu. ” Andriansyah, Pimcab Dompet dhuafa sulsel

Selepas training ini, diharapkan semua peserta dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat dan semoga bisa menular juga kepada amil-amil yang lain. Sehingga DD dapat terus berkembang untuk kepentingan umat (Nur Al Marwah Asrul).