Hubungan Baik dengan Allah Saja Tidak Cukup

Hablum minallah (hubungan dengan Allah) seperti rajin shalat, puasa, dsb. tidak cukup bagi sorang ahli surga, tapi ia juga harus hablum minannas (hubungan dengan sesama manusia) berupa akhlak dan perilaku yang baik, termasuk tidak menyakiti tetangga, teman, atau sesama manusia.

Rasulullah Saw menegaskan, “Ittaqillah haytsu ma kunta, wattabi’i saiatil hasanata tamhuha wa khaaliqinnasa bi khuluqin hasanin” (HR At-Tirmidzi). Bertakwalah kepada Allah di mana saja berada, dan iringi perbuatan buruk dengan berbuat baik, maka keburukan itu akan hapus, dan bergaullah dengan sesama manusia dengan perangai yang baik.

Syahdan, di zaman Rasulullah Saw, ada seorang perempuan yang sangat rajin berpuasa sunnah, apalagi puasa wajib, di malam harinya ia habiskan waktunya dengan shalat dan berdzikir.

Ketika wanita itu meninggal dunia, ada sahabat berkomentar positif : “Alangkah bahagianya dia (wanita itu) karena syurga telah menantinya“. Hal itu ditanggapi oleh Rasul dengan sabdanya “HIYA FINNAR” “Sesungguhnya ia (wanita itu) masuk neraka.” (HR. Hakim).

Dalam hadits lain dikatakan, Nabi Saw bersabda : “Demi Allah, ia bukanlah orang beriman. Ditanyakan kepada beliau, siapakah orang itu wahai Rasulullah? Beliau menjawab “Orang karena perbuatannya menyebabkan tetangganya merasa tidak aman.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Wallahu a’lam.

Leave a comment

× Klik untuk bertanya