Jeneponto – Guru SD/MI se-Kab. Jeneponto mengikuti program School of Master Teacher (SMT). Pada angkatan VII kali ini, tercatat Sebanyak 23 guru yang lolos sebagai peserta School of Master Teacher (SMT) yang berasal dari kec. Bangkala, Tamalatea, Binamu dan Turatea di Kabupaten Jeneponto.
School of Master Teacher (SMT) yang dilaksanakan sebagai kerjasama Sekolah Guru Indonesia dan Dompet Dhuafa Sulawesi Selatan kini telah melebarkan sayap kembali. Sebelumnya SMT Dompet Dhuafa SulSel telah mendidik 6 angkatan, dengan komposisi maksimal 30 peserta per angkatan. Terhitung 121 guru dan 18 Kepala Sekolah Se-Sulawesi Selatan telah menjadi menerima manfaat program ini.
Pada angkatan pertama hingga keenam menyasar daerah Makassar, Maros, pangkep, Pangkep -Barru, kini SMT Sulsel hadir di Kab. Jeneponto. School of Master Teacher terus berkhidmat untuk Melahirkan guru-guru transformatif.
Asyanti sebagai pengelola School of Master Teacher Sulsel mengungkapkan bahwa sebanyak 23 guru di Kab. Jeneponto yang mengikuti program School of Master Teacher (SMT).
“Ke-23 guru ini mendapatkan pelatihan dan pendampingan sejak Oktober hingga akhir Desember 2016. Rangkain program yang telah terlaksana antara lain Studium general, Miliary Supercamp, perkuliahan 6 kali tatap muka dan direncanakan pada 3 Desember esok, para guru akan mengadakan kegiatan Proyek Sosial berupa Training dan Workshop untuk guru SD/Mi di 2 titik yang terletak di Kab. Jeneponto.” ungkap Asyanti (30/11/2016).
Melalui School of Master teacher diharapkan para guru dapat menjadi guru transformative yang memiliki memiliki kapasitas sebagai model pendidik, pengajar, dan pemimpin menghasilkan inovasi dan kreativitas baru di bidang pengembangan pembelajaran, khususnya di jenjang pendidikan sekolah dasar serta membentuk perhimpunan pendidik profesional yang memiliki kepedulian dalam upaya-upaya perbaikan pendidikan di lingkup mikro dan makro. (SMT/Asyanti)