Studium Generale School for Principal

STUDIUM GENERALE
SEKOLAH GURU INDONESIA DOMPET DHUAFA
PROGRAM SCHOOL FOR PRINCIPAL

Arah jarum jam menunjuk angka 9 ketika empat gadis cilik berbaju bodo berwarna kuning cerah menampilkan tari Mappadendang di hadapan para tamu dan undangan kuliah umum yang diselenggarakan oleh Dompet Dhuafa pada hari Ahad, 5 Juni 2016 bertempat di Gedung LAN Antang Lantai 2, ruangan Mustopadijaja.

Sebagai opening art, tari yang diiringi musik khas Bugis-Makassar tersebut ditampilkan oleh siswi-siswi yang merupakan anak didik dari beberapa alumni school of Master Teacher, salah satu program pembinaan guru Dompet Dhuafa yang mengabdi di SDN Tanggul Patompo, Kota Makassar. Sebagai pengisi acara dalam kuliah umum ini sebagian besarnya merupakan alumni dari program Dompet Dhuafa, seperti pembacaan ayat suci Al-quran, penampilan puisi, moderator serta pembicara talkshow.

Sebagai acara inti, kegiatan ini diisi Talkshow Pendidikan dengan menghadirkan Sekretaris Dinas Pendidikan, Jamal Abdi, kepala SDN Percontohan PAM, Burhanuddin Talib dan Astini yang merupakan alumni school of master teacher yang mengabdi di SDI Tangngassoe, Kabupaten Barru. Diskusi yang berlangsung hangat ini dipandu oleh Kartini, alumni Sekolah Guru Indonesia program Professional Class.

Selama kurang lebih 120 menit, talkshow berlangsung hangat dan menarik melalui diskusi bertema “Membangun sekolah unggul melalui 3P (Pengajar, Pendidik dan Pemimpin).  Dalam presentasinya, Jamal Abdi mengawali materinya dengan mengemukakan trisentra pendidikan yakni membangun pendidikan melalui satuan pendidian, keluarga dan masyarakat. “Untuk mewujudkan budaya sekolah  unggul, sekolah patut menjalin sinergitas dengan orang tua,” beliau menekankan pentingnya aspek keluarga dalam membangun budaya sekolah unggul.

Mewakili sudut pandang kepala sekolah, Burhanuddin Talib memaparkan upaya penerapan budaya unggul di sekolah mencakup aspek guru, orang tua dan siswa. “Pentingnya ada keterbukaan dan saling percaya antara kepala sekolah, guru dan orang tua siswa untuk mencapai tujuan bersama. Selain itu penting juga memberikan keteladan, sehingga kepala sekolah tidak hanya menginstruksikan tetapi juga memberikan contoh langsung” papar kepala sekolah yang sebelumnya bertugas di SD Gunung Sari tersebut.

Astini, dalam posisinya sebagai guru mengemukakan harapannya yang sangat besar terhadap para kepala sekolah untuk bersinergi dengan para guru dalam upaya mencapai tujuan pendidikan. Selain itu dengan kisah inspiratinya mengabdi sebagai guru di sebuah sekolah di pedalam kabupaten Barru, beliau amat menggugah perhatian hadirin.

Setelah talkshow berakhir pada pukul 12, calon peserta school  for principal sejumlah 15 orang yang merupakan hasil seleksi yang dilaksanakan pada 30 Mei lalu juga diresmikan oleh pimpinan Dompet Dhuafa. Peresemian peserta pada even kuliah umum ini, sekaligus menjadi tahap awal dimana para kepala sekolah yang terjaring akan mulai menjalani proses pembinaan hingga tiga bulan ke depan.

Tags

Leave a comment

× Klik untuk bertanya