
BANTAENG – Hujan deras yang terjadi di sejumlah wilayah Sulawesi Selatan sejak Jumat (12/6/2020) malam, membuat luapan air sungai tidak terbendung dan menyebabkan banjir serta longsor. Kabupaten Jeneponto dan Bantaeng menjadi wilayah yang terdampak parah. Sejumlah rumah warga dan fasilitas umum terendam banjir.
Di Kabupaten Bantaeng, hujan deras terjadi sekitar pukul 17.00 WITA. Intensitas hujan yang tinggi, mengakibatkan luapan air Sungai Calendu tidak terbendung. Selain itu, banjir juga disebabkan oleh jebolnya Cekdam Balang Sikuyu.

Tujuh Kelurahan terdampak parah, seperti Kelurahan Pallantikang, Mallilingi, Letta, Lembang, Bonto Sunggu, Bonto Atu, dan Bontorita. Luapan air juga membanjiri sejumlah lokasi di pusat kota.
Mendengar kejadian tersebut, Dompet Dhuafa (DD) Sulsel langsung melakukan respons cepat dengan bergegas menuju lokasi kejadian. Setibanya di sana, tim DD Sulsel langsung membuka pos sehat dan memberikan pelayanan kesehatan gratis kepada warga terdampak.
“Hingga Senin (15/6/2020), tim tim DD Sulsel masih siaga di lokasi, dengan membuka pos sehat di beberapa titik di lokasi terdampak,” kata Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Sulsel, Rahmat HM.

Rahmat menambahkan selain membuka pos sehat di Bantaeng, Dompet Dhuafa Sulsel juga mengirim tim evakuasi untuk bergabung bersama tim SAR gabungan untuk melakukan evakuasi di Desa Rumbia, Kecamatan Rumbia, Kabupaten Jeneponto.
Lokasi tersebut merupakan daerah perbukitan. Ketika malam hari, pada Jumat (12/6/2020), di sana terjadi longsor yang menimpa tiga rumah. Hingga saat ini, masih ada korban jiwa yang belum ditemukan.
“Dompet Dhuafa Sulsel selalu berkomitmen untuk membantu masyarakat yang dilanda musibah, termasuk yang terjadi di Bantaeng dan Jeneponto. Insyaallah, kami akan bantu sampai masa recovery nanti. Semoga bencana yang tengah dialami oleh warga Jeneponto dan Bantaeng segera mereda,” tutup Rahmat.