Muhammad Ali, Pahlawan Keluarga.

Bocah pahlawan keluarga Muhammad Ali. Ia merawat ibunya yang tuli dan tunanetra, kakak yang keterbelakangan mental, serta adiknya yang berumur 2 tahun.

 Berita tentang Ali banyak diangkat oleh beragam media. Melalui media sosial, tim Dompet Dhuafa Sulsel mendapat kabar tentang Muhammad Ali. Dengan segera kami menuju Kabupaten Polewali Mandar untuk melihat kondisi keluarga Ali. Bocah kecil yang menjadi tulang punggung keluarga sejak ayahnya meninggal dunia.

Kabupaten Polewali berjarak sekitar 246 Km dari Kota Makassar. Setelah berkendara kisaran enam jam, Tim Dompet Dhuafa Sulsel tiba di Desa Batetangnga, Kecamatan Binuang. Di Desa Batetangnga, tim DD Sulsel ditemani oleh Pak Bahar, seorang guru MI sekaligus penghubung dengan keluarga Ali.

Setelah bertemu di Kantor Desa, dipandu oleh Pak bahar, kami menuju rumah Ali. Perjalan menuju rumah ali cukup jauh dari kantor desa. Jalanan yang berkelok dan terus mendaki, dengan kondisi jalanan ,yang dalam beberapa meter, belum beraspal. Sebelah kiri area hutan dan perkebunan sedangkan sebelah kanan aliran sungai. Ttim DD Selsel juga harus menyeberangi jembatan kayu yang dapat dilalui dengan mobil.

Setelah sekira setengah jam perjalanan, kami pun tiba rumah Ali.  Tepat ketika tim DD Sulsel tiba, Ali sedang duduk di tengah ruangan.
“Halo Ali, Ali tidak sekolah?” Nia, salah satu tim DD Sulsel menyapa Ali. Dengan polos ia menggelengkan kepala “Sakitka“. Kesehariannya, Ali ikut dengan tetangga ke kebun, jika lelah dia tidak akan ke sekolah.

Pak Bahar memanggil ibunya Ali, sambil meraba-raba sekitar, ibu Ali keluar dari kamarnya. Ibu ali seseorang yang tuli dan tunanetra. Ia tidak dapat merespon sekitar dengan cepat.

Ali dan Pak Bahar
Ali dan Pak Bahar

DD Sulsel tidak hanya datang berkunjung menemui Ali, tapi juga menyalurkan beberapa bantuan, berupa paket kebutuhan sekolah untuk Ali, alat sholat, kebutuhan sembako, alat mandi, beragam cemilan  dan susu serta alat pendengaran untuk ibu Ali. Selain itu, tim DD Sulsel juga memberikan kasur, selama ini mereka hanya tidur beralaskan tikar.

Melalui  volunteer DD Sulsel di Polman, tim DD Sulsel juga akan menyalurkan tunjangan hidup selama 1 tahun, untuk pemenuhan kebutuhan sekolah Ali dan kesehatan keluarga.

“Kami akan membantu kebutuhan Ali sekeluarga. Harapannya agar Ali tidak lagi bekerja di kebun, tapi ia  dapat fokus bersekolah, dan bermain dengan teman seusianya, menikmati masa kecilnya.” Ungkap Andriansyah, Pimpinan cabang Dompet Dhuafa Sulsel.

Ali tampak ceria, ia mendapatkan tas sekolah baru. Ia langsung mengeluarkan buku gambar dan pensil warna. Sembari asik bercerita, ia terus mencoret-coret buku gambarnya. Adik Ali tidak henti-hentinya minum susu kotak. Begitu pula dengan kakaknya, ia terus melihat sekitar sambil meminum susu kotak dengan tangan kanannya.

Muhammad Ali, namanya menyerupai nama petinju ternama di dunia. Mesikupun Ali kecil bukan petinju, tapi mentalnya sudah seperti sang juara dunia. Ia andalan keluarganya.

????????????????????????????????????
Ali dan adiknya
Kakak Ali
Kakak Ali
Tags

Leave a comment

× Klik untuk bertanya